Pasca Bom Bunuh Diri, Ormas Agama Di Solo Siagakan Anggotanya

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid mengintruksikan warga GP Ansor dan Barisan Serbaguna (Banser) Ansor se-Solo Raya agar siaga satu dan terlibat aktif menjaga berbagai tempat ibadah di kawasannya. Perintah ini disampaikan pasca bom bunuh diri dilakukan di depan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah.

Nusron yakin kejadian bom tadi pagi merupakan satu rentetan panjang dengan berbagai tindakan radikalisasi yang mengatasnamakan agama. "Pasti ada kaitan satu sama lain, saya tidak yakin kalau berdiri sendiri," ujar dia melalui siaran persnya, Ahad 25 September 2011.

Nusron menyesalkan kejadian bom bunuh diri kembali terjadi di Tanah Air. Bom bunuh diri dinilai sebagai tindakan biadab dan tak bisa ditoleransi. "Tindakan ini secara nyata merusak martabat, integrasi, dan makna kebhinekaan Indonesia," ujarnya.

Karena itu, Nusron menyatakan GP Ansor sejak awal sudah mewanti-wanti agar pemerintah, terutama aparat keamanan, bersikap serius mewaspadai dan menyatakan perang terhadap segala bentuk terorisme.

Ledakan bom terjadi di gereja melukai sedikitnya tujuh jemaat pagi tadi. Para korban terluka akibat ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Jalan Arief Rahman Hakim, Jebres, Surakarta. Bom diledakkan pukul 10.53 WIB oleh seorang pria berusia sekitar 30 tahun, berbaju putih, bercelana panjang warna hitam, dan menggunakan sepatu kets.

Sampai kini belum jelas identitas dan motif pelaku.

Silahkan tinggalkan komentar anda, baik saran atau kritik. Satu Komentar sangatlah berharga asalkan jangan nyepam