Gempa di Sumatra utara beberapa waktu lalu menimbulkan dampak psikologis yang mendalam bagi warga yang merasakannya. Gempa di Sumatra yang berkekuatan 6,7 pada scala richter ini benar-benar telah memporak porandakan aset-aset vital dan fasilitas umum yang ada, baik itu pemukiman penduduk dan sarana umum yang lain.
Kabupaten pakpak bharat, setidaknya dibutuhkan dana 60 miliar untuk rehabilitasi kawasan ini. Menurut Kabid Humas Pemkab Pakpak Bharat, Kastro Manik, dana tersebut khusus di alokasikan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah bangunan maupun sarana dan fasilitas umum yang rusak. Ditambahkan Kastro,bahwa dana sebanyak itu akan dialokasikan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah bangunan dan fasilitas umum, antara lain 29 unit gedung di komplek perkantoran Pemkab Pakpak Bharat, 43 unit gedung sekolah dan rumah sakit umum.
Kemudian, 361 unit rumah penduduk yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan, dua unit bangunan puskesmas, rumah dinas bupati dan wakil bupati, kantor Camat Pagindar, kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Masjid Raya dan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) di Kecamatan Salak.
Pihak Pemkab Pakpak Bharat, lanjut dia, akan mengajukan permohonan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, agar dapat menopang sebagian biaya program rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.
Selama pasca gempa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Pakpak Bharat telah mendirikan beberapa Posko, melakukan evakuasi dan penanganan terhadap para pengungsi serta menjamin kebutuhan logistik terhadap para korban gempa.
�Bantuan logistik kepada para korban gempa diberikan selama masa tanggap darurat yang direncanakan berakhir 13 September,�tutupnya.
Silahkan tinggalkan komentar anda, baik saran atau kritik. Satu Komentar sangatlah berharga asalkan jangan nyepam