. Panel di setangnya juga bisa menyala kebiruan dalam gelap, mau pencet tombol sein atau lampu jadi lebih mudah.
Di bawah tangki ada kran bensin yang unik. Bentuknya seperti tombol putar pada AC mobil, bisa dibuka full, setengah saja atau ditutup sampai bensin tidak bisa mengalir. Ketika jalan malam, sorot lampunya terang, lampu jauhnya juga fokus.
Handling
Yuk langsung duduk diatas joknya! Rider 170 cm ke atas tidak ada masalah, posisi kaki bisa pas berpijak ke tanah. Tapi yang masih 165 cm, sorry harus jinjit sedikit. Ketika duduk, jok terasa empuk selain itu posisi setang jepitnya juga cenderung tegak. Dijamin enggak capek untuk jalan jauh.
Oiya, bobot motor ini terasa lebih ringan dibanding Pulsar 220 yang sudah duluan masuk. Terasa waktu menuntun atau menggesernya di parkiran, maklum bobotnya cuma 145 kg. Waktu mulai jalan, makin terasa ringan. Untuk meliuk di kemacetan harus sedikit sabar karena radius putar setangnya kurang sempit.
Saat jalan pelan, suspensinya tidak terlalu lembut, terasa ketika melintasi jalan berlubang. Tapi saat dipacu kencang, handlingnya mantap dan anteng dibawa menikung. Redaman suspensi teleskopik 37 mm dan monosok bernitrogen pas dan tergolong stabil.
Performa
Ketika kunci kontak diputar dan tombol electric starter ditekan, mesin yang masih menggunakan karburator ini dengan mudah menyala meski dalam keadaan dingin di pagi buta. Getaran mesinnya tergolong halus, tapi yang ketika buka gas jarak main di selongsongnya terlalu banyak. Saat mau gas pol, pergelangan tangan harus menekuk terlalu dalam.
Sesuai dengan spesifikasinya, motor ini mengusung mesin berkarakter over bore atau stroke pendek. Bore mencapai 72 mm tapi stroke-nya hanya 49 mm. Efeknya, mesin memang mudah menggapai putaran tinggi. Dan benar, putaran bawahnya tidak terlalu istimewa, tapi putar lagi gasnya sampai jarum takometer menunjukan 5.000 rpm. Respon akselerasinya mendadak jadi cepat, maklum peak power dan torsi motor ini memang ada di putaran mesin yang cukup tinggi.
Limiter-nya dibatas pada 11.000 rpm, tapi jangan khawatir telat pindah gigi, karena ada shifter light yang menyala di 10.000 rpm. Saat ngebut jadi tidak perlu repot memperhatikan takometer, cukup menunggu pijar nyala lampunya sebagai patokan pindah gigi. Mata pun bisa tetap fokus pada jalanan. Asik bro!
Akselerasi untuk kategori sport 200 cc terbilang cepat, pakai Racelogic tercatat 0-60 km/jam hanya 3,7 detik, 0-80 km/jam 6,3 detik dan 100 km/jam ditempuh 10,1 detik! Catatan itu lebih cepat dari Suzuki Inazuma yang 50 cc lebih besar dan 2 silinder!
Karakter transmisi-nya juga unik. Terasa close ratio rapat-rapat dari gigi 1-2 sampai 3. Mungkin sengaja dipilih rapat untuk menutupi performa di putaran bawahnya yang kurang galak. Sedang gigi 6-nya terasa over drive. Setelah menyentuh 120 km/jam di gigi 5 dan pindah ke gigi 6, butuh waktu lama untuk menyetuh 130 km/jam. Sedang Bajaj mengklaim top speed motor ini bisa mencapai 136 km/jam.
Konsumsi Bahan Bakar
Dipakai riding harian siang dan malam tanpa pembatasan kecepatan. Juga kena macet dan ngebut saat jalanan sepi, Pulsar 200NS menghabiskan 1 liter Pertamax untuk jarak 30,84 km/liter. Sebanding dengan performanya! (motor.otomotifnet.com)
DATA PERFORMA (Tabloid OTOMOTIF)
0-60 km/jam : 3,7 detik
0-80 km/jam : 6,3 detik
0-100 km/jam : 10,1 detik
0-100 m : 6,9 detik
0-201 m : 10,8 detik
0-402 m : 17,3 detik
Top speed speedomter : 133 km/jam
Top speed racelogic: 129 km/jamBagikan Berita ini:
Test Ride Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS
Silahkan tinggalkan komentar anda, baik saran atau kritik. Satu Komentar sangatlah berharga asalkan jangan nyepam